Think before you post.’ Istilah ini semakin populer sejak jejaring
sosial seperti Facebook dan Twitter mendunia. Tampaknya istilah itu
bukan omong kosong belaka. Beberapa orang benar-benar menjadi korban
nyata akibat menyepelekannya.
Ya, media sosial telah menjadi lahan baru untuk mengeluarkan
uneg-uneg.Anda bisa mem-post apapun yang terbesit di benak Anda di laman
Facebook dan Twitter. Lantas, post Anda ditanggapi dan dikomentari oleh
orang-orang sekitar Anda. Sungguh praktis dan menyenangkan.Jika Anda
berkicau di Twitter, berbagi pesan yang menyenangkan di Facebook,
mungkin itu memang sudah menjadi semangat jejaring sosial sejak
awal. Namun, masalah benar-benar muncul jika Anda memanfaatkan ruang itu
untuk mencemooh, menghina, dan menertawai suatu hal yang
tabu. Ujung-ujungnya bukan lucu tapi malah berbuah petaka.Seperti yang
dialami lima orang berikut ini. Kicauan mereka di Twitter justru membuat
mereka kehilangan pekerjaan karena dianggap mencoreng nama
perusahaan.
1. Justine Sacco, direktur humas InterActive Corp
Justine Sacco sempat menjabat direktur komunikasi di InterActive Corp,
perusahaan di balik nama besar Ask.com, Daily Beast, Dictionary.com, dan
Match.com. Pekerjaan itu hilang seketika setelah dia men-tweet:
“Bertolak ke Afrika. Saya harap tidak terkena AIDS. Bercanda. Saya
orang kulit putih.” Justine sempat meminta maaf dengan mengatakan,
“kata-kata (permintaan maaf) tidak akan bisa mengungkapkan betapa
menyesalnya aku.Betapa pentingnya bagi saya untuk meminta maaf pada
rakyat Afrika Selatan yang telah tersinggung karena tweet saya yang
ceroboh.”Sayang, permintaan maaf saja tidak cukup sehingga perusahaan memecatnya tak lama setelah ia pulang dari Afrika Selatan.
2. Gilbert Gottfired, pengisi suara Aflac Duck
Gilbert kesohor sebagai pengisi suara boneka komedi Aflac Duck. Hubungannya dengan bebek lucu itu bak Susan dan Ria
Enes di zaman ’90-an dulu. Namun, kelucuan bebek itu tiba-tiba lenyap
sekejap ketika Gilbert berkomentar tentang bencana gempa bumi dan
tsunami yang tragis di Jepang.
“Jepang benar-benar negara yang sangat maju. Mereka tidak perlu pergi
ke pantai. Tapi, pantai yang datang ke mereka.”Kali ini, lelucon
Gilbert meleset.Bukannya mengundang tawa malah sebaliknya.
Murka. Gilbert meminta maaf, sesaat setelah dia diputus kontraknya
sebagai pengisi suara Aflac Duck.
3. Carly McKinney, guru SMA
Seorang guru sekolah menengah seharusnya menjadi panutan yang tepat bagi
siswa-siswinya dalam berperilaku. Tapi, itu tidak berlaku bagi Carly
McKinney, seorang guru matematika di Colorado, AS.
Akun Twitter-nya penuh gambar-gambar tubuhnya yang vulgar dan pro
obat-obatan terlarang. Setelah aksinya dipantau selama berbulan-bulan,
akhirnya pihak sekolah memberhentikan McKinney karena dianggap tidak
mendidik.
4. Octavia Nasr, Senior Editor CNN
Octavia Nasr bukan sosok sembarangan di CNN. Dia telah berkarya sejak 20 tahun hingga menjabat sebagai editor senior
untuk urusan Timur Tengah. Tapi, suatu hari, dia sempat
men-tweet:”Sangat sedih mendengar kabar Sayyed Mohammed Hussein
Fadlallah meninggal dunia… Salah seorang raksasa Hizbullah yang saya
sangat hormati.”Sayang, kantornya (CNN) menanggapi lain. Nama Fadlallah
kesohor sebagai sosok yang dikaitkan dengan beberapa peristiwa
pengeboman. Octavia sempat berkilah, sosok Fadlallah baginya adalah
pejuang hak-hak perempuan. Tapi, alasan itu tidak diterima. Karir
Octavia pun berhenti dengan alasan kredibilitasnya sebagai pewarta
disangsikan.
5. Mike Bacsik, produser radio Dallas
Dia seorang mantan pitcher ternama di liga utama baseball Amerika Serikat.Sempat bekerja sebagai produser radio Dallas
untuk mengisi waktunya. Namun, karirnya terhenti karena satu tweet
“bodoh” yang ia sesali sampai sekarang ini. ”Selamat kepada semua orang
Meksiko kotor di San Antonio.”Di radio Dallas, setiap pegawai tidak
dibenarkan untuk menyinggung soal rasisme dan suku tertentu. Terlebih
lagi ofensif seperti apa yang di-tweet Mike. Kicauan tersebut muncul
setelah game kelima antara Dallas Mavericks dan San Antonio Spurs
berakhir, yang dimenangkan oleh Spurs.”Jelas, saya membuat kesalahan
besar. Itu tindakan saya yang sangat bodoh, mungkin yang terburuk dalam
hidup saya,” ujar Mike dalam akun Twitter-nya.Semoga kisah-kisah di atas
bisa menjadi pelajaran untuk siapapun yang gemar berjejaring
sosial. Ingat, aturan nomor satu. Pikir lagi sebelum Anda mem-post atau
tweet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar